Puja88 - Sekarang saya kerja manajer dalam suatu perusahaan di kota Semarang, selain pekerjaan kantorean akau buka usaha di dalam rumah yakni klontongan ya sekalian nyelam minum air ada penambahan dikit saya kumpulin,
sekarang saya telah menikah tetapi istriku tahu akan hobiku mengenai hasratsexku yang cukup nyeleweng yakni senang cari cewek daun muda agar saya masih awet muda hehe.
Oya beberapa penggemar narasi seks belum perjumpaan namaku David umurku 37 tahun , saya terus-terusan mendapatkan koneksi dari rekanan kerjaku sebab memang pekerjaanku mendukung untuk hal tersebut, tetapi yang disayangkan ialah istriku tahu jika saya memiliki banyak simpanan satu waktu ia meninggalkanku tanpa ada sepengetahuanku, tetapi cuek saja justru saya dapat melampiaskan keinginan sexku lebih bebas.
Dahulu saya sudah sempat punyai pembantu tetapi sebab pembantu ingin menikah didesanya jadi saya sangat terpaksa cari yang baru , jujur saja saya kuwalahan untuk mengatur pekerjaan rumah serta rasa-rasanya ingin cari obat stress, saya mendatangi satu layanan penyalur PRT serta saya temukan calon yang menarik perhatianku namanya Hepy saya mencari beritanya ia masih berusia 17 tahun.
Mukanya cukup cantik dengan lesung pipinya yang membuat manis, bibirnya tipis dengan mata yang bersayu sayu, kalau ia ingin berdandan tentunya lebih cantik mungkin ia jadi artis ibu kota sebab telah memiliki modal muka yang cantik, saya lihat bodinya cukup padat walupun ia mungil langsung saya terima ia jadi PRT di rumahku.
Sesudah satu minggu di rumahku ia memang orangnya lincah dalam mengatur rumah, terkadang saya menginttip pekerjaan ia sedang menggunakan kaos yang ketat membuat keinginan sexku ada, dengan menggunakan rok mininya saya dekati ia serta iseng dari belakang saya cubit pahanya yang putih itu, Hepy dikit terkejut tetapi sesudah lihat wajahku ia cuma menunduk kepalanya dengan manja.
Serta waktu saya pulang dari kantor saya kembali lihat ia sedang mengepel antaia dengan memakai pakain daster yang tipis sekalian nungging, saya pulang disuguhi panorama yang membuat rudalku berdiri, pantatnya bergoyang ke kanan kekiri Terlihat garis celana dalamnya yang membayang di dasternya selang beberapa saat saya menyengaja menepuk bokongnya sekalian mengatakan:
“itu ngepel atau sedang gotyang dangdut Hepy, kok saya lihat pantat kamu jadi terangsang sekali
Hepy cuma dikit senyum serta ketawa lirih dengar komentarku serta kembali melanjutkan kerjaannya, ehh tidak taunya justru ia makin kencang menggoyahkan pantatnya.
Sebab saya gemas dengan apa yang dikerjakan Hepy saya pegang bokongnya untuk meredam goyangannya, saya lihat pantat yang benar-benar seksi sekali saya mainkan ke-2 jempolku antara selakangannya gadis itu, kemudia ia hentikan gerakannya serta mengehentikan tawanya, tangan kananku mengelus paha samping kanannya sampai masuk dalam dasternya.
“Maaf ndoro jangan bergitu, hindari Hepy”
“nggak apa pa kok sayang , tidak perlu takut”
“Wisit masih bertahan , jangan Ndoroo jangan saat ini..!!
Pengucapan Wsiti makin membuat saya nafsu, dengan terburu buru Hepy berdiri serta bergegas membereskan ember serta kain lapnya selanjutnya ia ke arah ke dapur.
Ya sudah saya biarlah Hepy mengakhiri kerjaannya yang berada di dapur, malam harinya jam 7 malam saya minta pertolongan Hepy untuk memijat punggungku yang pegal sebab sepanjang hari rutinitasku di kantor banyak pekerjaan, supaya tubuhku fit kembali untuk hari esok tidak ada kelirunya saya anggota pengalaman baru pada gadis Hepy.
Saya menyebut Hepy untuk ke arah kekamarku serta bawa minyak gosok , tidak lama ia dating masih menggunakan daster yang minimnya, saya suruh untuk duduk disampingku.
Langsung jemarinya sentuh punggungku yang telah diolesi dengan minyak gosok, sekalian saya ajak ngorol ia.
“Hepy kamu tidak telah punyai pacar belum” kataku
“hmmm dengan jawaban yang lama ia mengatakan jika di sini belum ndoro”
“lhhooo kok jika di sini , bermakna di luar sana Hepy punyai ya???
“dengan senyumannya yang ciri khas itu ia menjawab “ dahulu waktu didesa saya punyai pacar tetapi telah saya putus”
“lha memang mengapa ???
“habis ia ingin nikmatnya sendiri , ia mintanya ngajak gituan terus tetapi jika dibawa menikah tidak ingin, ya saya putisin ia saja Ndooro.”
Dengan rasa ingin tahu saya langsung membalikkna badanku agar dadaku yang gantian diurutnya, sekalian memandang mukanya yang manis itu, “gituan giman maksutnya??Seakan-akan saya membodohi ia, apa akamu tidak senang??
“ya itu ndoroo maksutnya ngajak kelon bersama tidur berdua telanjang, ya begituan ndorro”
Muka Hepy memerah dikit malu.
“lha kamu ingin saja dibawa gituan, tanyaku
“ya maksutnya ini ndorrro jika cuma mengisap burungnya saja Hepy tidak apa apa , tetapi jika ingin yang lain Hepy saya tolak.”
Dengan pengucapan Hepy barusan spontan saja burungku langsung tegang dibuatnya. Saya ketawa dengar pekataan yang polos itu, lha memang tidak belepotan hehe.
“ah tidak ndoro yang penting Hepy masih perawan”
Lha mengapa jika kamu suka juga kok putus pacarannya,
“ya sebab lama kelamaan ngeselin sich, soalnya jika dibawa macem macaem ingin, tetapi ia justru maen pada wanita yang lain , untung saja Hepy cuma kasih emutan saja tidak lebih jadi saya masih perawan Ndorooo”
Saya pancing ia dengan candaanku, “lha emangnya jika gituan saja apa tidak ingin coba yang beneran ?? godaku sekalian lihat mukanya yang kembali memerah.
“Ehh tuturnya jika gituan sakit ya serta dapat hamil?? Bertanya Hepy dengan polosnya.
Sekarang badan Hepy cukup membungkuk sekalian menggosokannya minyak keperutku , waktu itu saya lihat gundukan payudaranya yang tidak ditopangi BH benar-benar masih alami serta bersih putingnya serta susunya benar-benar montok sekali payudaranya Hepy, tanganku sekalian mengelus ngelus pahanya yang mengankang , saya menggodanya.
“Jika jika sama Ndoro Hepy apa sudi memberi beneran atau cuma diemut saja”suasan makin menghangat waktu itu.
Saya lihat pipi Wisit makin memerah cukup malu mungkin, “tapi saya di sini Hanya pembantu Ndoroo mask iya sich pembantu? Kan di sini saya Hanya pelayan rumah tangga.
“lha itu kan namanya layani Hepy, benar kan?? Saya lihat ia dikit tersenyum manis.
“nanti jika saya hamil giman ndoro???
Jangan taku Hepy kelak jika hamil ndooro yang tanggung jawab , lagian ini baru kali pertamanya tidak akan hamil, walau ia dikit malu serta sangsi , Wsiti menurut perkataanku serta menyikap dasternya diangkatnya.
Selanjutnya Wsiti meletakkna pantatnya di atas pahaku, dengan rasa yang cukup tegang saya mengelus ngelus rambutnya untuk bikin ia tenang, tangan ia menyikap payudaranya sesat saya lihat tubuhnya yang hampir telanjang , sementar muka Hepy melihat menyamping seolah-olah buang mukanya kekanan, sebab tidak sabar saya tarik pinggang Hepy serta saya rebahkan disampingku.
Mungkin seumur hidupnya baru rasakan kasur yang super empuk , langsung kau sergap dari atas saya ciumi bibirnya yang tersenyum malu, saya mengawali permainan panas ini dengan menggerayangi semua tubuhnya meremas remas ke-2 payudaranya yang kenyal, putingnya yang tegak saya mainkan sampai berwarna merah muda.
Payudaranya montok cukup tanganku untuk memeras terus, tidak menggantung payudaranya benar-benar kencang gadis desa ini benar-benar ranum siap untuk di nikmati.
Ouuhhhh mmmmmMMmmm ndorooooo ehmmmmmm burungnya ndoro ingin saya hisep tidak ??”kata Wsiti dengan nafas yang cepat”
“kalau ingin ngemut burungku terlepas dahulu celana kamu Hepy”
Lalu ia bangun serta melorotkan celana dalammnya serta gadis desa ini betul-betul telanjang bundar di muka mataku, dengan perlahan-lahan muka Hepy mendekat diselakanganku mendapatkan kejantananku sekalian membenahi rambutnya kebelakang, ia gantian melorotkan celana dalamku kelihatan mukanya yang tepenganga lihat kejantananku. Mungkin dia memikirkan bagaimana benda berotot sebesar itu bisa masuk di tubuhnya.
Saya selekasnya rasakan sensasi yang mengagumkan saat Hepy mulai mengulum kejantananku, mainkan lidahnya serta mengisap dengan mulut mungilnya sampai pipinya ‘kempot’. Gadis ini nyatanya pandai membuat kejantananku cepat gagah.
“Ehm… srrrp… mmm… crup! Ahmm… mmm… mmmh..! Nggolo (ndoro)..! Hangang keyas-keyas(jangan keras-keras)..! Srrrp..!”
Gadis itu tergeliat serta protes saat saya mendapatkan payudaranya yang montok serta meremasinya. Tetapi saya tidak peduli, bahkan juga tangan kananku sekarang mengelus belahan pantat Hepy yang bundar penuh, terus turun sampai ke bibir kemaluannya yang masih jarang rambutnya. Maklum, masih perawan.
Gadis itu tergelinjang tanpa ada berani bernada saat jemariku menyibakkan bibir kemaluannya serta menelusup dalam kemaluannya yang masih perawan.
Merasakan kejantananku cukup sudah gagah, kusuruh Hepy ambil pisau pangkas di atas meja, lalu kembali pada atas ranjang. Tersipu-sipu gadis perawan itu ambil bantal berupaya untuk menutupi ketelanjangannya.
Malu-malu gadis itu mengikuti perintah majikannya berbaring telentang menekuk lutut serta renggangkan pahanya, mempertontonkan rambut kemaluannya yang cuma dikit.
Tanpa ada memakai foam, langsung kucukur habis rambut di selangkangan gadis itu, membuat Hepy tergelinjang sebab perih tanpa ada berani menampik. Sekarang bibir kemaluan Hepy mulus kemerah-merahan seperti kemaluan seseorang gadis yang belum cukup usia, tetapi dengan payudara yang kencang.
Dengan sigap saya menindih badan montok mengundang selera yang telanjang bundar tanpa ada sehelai benang juga itu. Tersipu-sipu Hepy buang muka serta menutupi payudaranya dengan telapak tangan. Tetapi selekasnya kutarik ke-2 tangan Hepy ke atas kepalanya, lalu menyibakkan paha gadis itu yang telah mengangkang. Pasrah Hepy pejamkan mata menantikan waktunya persembahkan keperawanannya.
Gadis itu meredam nafas serta menggigit bibir waktu jemariku mendustai bibir kemaluannya yang basah terangsang. Perlahan-lahan ke-2 paha mulus Hepy terkangkang makin lebar. Saya menyapukan ujung kejantananku pada bibir kemaluan gadis itu, membuat nafasnya makin mengincar.
Perlahan-lahan tetapi tentu, kejantananku menerobos masuk ke kehangatan badan perawan Hepy. Saat selaput dara gadis manis itu dikit menghambat, dengan perkasa kudorong terus, sampai ujung kejantananku menyodok basic liang kemaluan Hepy.
Nyatanya kemaluan gadis ini kecil serta benar-benar dangkal. Kejantananku cuma bisa masuk semuanya dalam kehangatan keperawanannya jika didorong cukup kuat sampai mendesak basic kemaluannya. Itu juga selekasnya tertekan keluar .
Hepy terpekik sekalian tergeliat rasakan pedih menusuk di selangkangannya waktu kurenggutkan keperawanan yang sampai kini sudah dijaganya baik-baik. Tetapi gadis itu cuma berani meremas-remas bantal di kepalanya sekalian menggigit bibir meredam sakit.
Air mata gadis itu tidak berasa menitik dari pojok mata, mengaburkan pandangannya. Hepy mendesah kesakitan saat saya mulai bergerak nikmati kehangatan kemaluannya yang terasanya ‘megap-megap’ dipenuhi benda sebesar itu. Tetapi rasa sakit serta pedih di selangkangannya perlahan-lahan tertutup oleh sensasi geli-geli nikmat yang mengagumkan.
Setiap kali kejantananku mendesak basic kemaluannya, gadis itu tergelinjang oleh nyeri bersatu nikmat yang tidak pernah dirasakannya. Kejantananku seperti diremas-remas dalam liang kemaluan Hepy yang demikian ‘peret’ serta legit. Dengan perkasa kudorong kejantananku sampai masuk semuanya dalam selangkangan gadis itu, membuat Hepy tergelinjang-gelinjang sekalian mendesah nikmat setiap kali basic kemaluannya disodok.
“Ahh… Ndoro..! Aa… ah..! Aaa… ahk..! Oooh..! Ndorooo… Hepy pengen… pih… pipiiis..! Aaa… aahh..!”
Sensasi nikmat mengagumkan membuat Hepy secara cepat terorgasme.
“Tahan Nduk! Kamu tidak bisa pipis dahulu..! Nantikan Ndoro pipisin kamu, baru kamu bisa pipis..!”
Dengan taat Hepy kencangkan otot selangkangannya semaksimal mungkin berupaya meredam pipis, kepalanya menggeleng-geleng dengan mata terpejam, membuat rambutnya amburadul, tetapi sesaat setelah itu.
“Nggak tahan Ndorooo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa… aaahk..!” Tidak bisa ditahan-tahan, Hepy tergelinjang-gelinjang dibawah tindihanku sekalian memekik dengan nafas tersengal-sengal.
Payudaranya yang bundar serta kenyal berguncang mendesak dadaku waktu gadis itu memeluk erat badan majikannya, serta kemaluannya yang demikian rapat bergerak mencucup-cucup.
Berpura-pura geram, saya hentikan genjotannya serta menarik kejantananku keluar dari badan Hepy.
“Dibilang jangan pipis dahulu kok bandel..! Awas jika berani pipis ..!”
Terlihat kejantananku bersimbah cairan bening bersatu kemerahan, sinyal gadis itu benar-benar masih perawan. Gadis itu menduga majikannya telah usai, pejamkan mata sekalian tersenyum senang serta mengendalikan nafasnya yang ’senen-kamis’. Di pangkal paha gadis itu terlihat darah perawan menitik dari bibir kemaluannya yang perlahan-lahan tutup.
Saya menarik pinggang Hepy ke atas, lalu menggerakkan satu bantal empuk ke bawah pantat Hepy, membuat badan telanjang gadis itu cukup melengkung sebab pantatnya diganjal bantal. Tanpa ada basa-basi kembali kutindih badan montok Hepy, serta kembali kutancapkan kejantananku dalam liang kemaluan gadis itu.
Dengan tempat pantat tertahan, klentit Hepy yang sensitif jadi dikit mendongak. Hingga saat saya kembali meneruskan tusukanku, gadis itu tergelinjang serta terpekik rasakan sensasi yang bahkan juga lebih nikmat dari yang baru saja.
“Mau terus apa brenti, Nduk..?” godaku.
“Aii… iih..! He.. eh..! Terus Ndorooo..! Enak..! Enak..! Aahh… Aiii… iik..!”
Badan Hepy yang montok mengundang selera tergelinjang-gelinjang dengan nikmat dengan nafas tersengal-sengal antara pekikan-pekikan manjanya.
Baca Juga : Cerita Seks ABG Yang Bercinta Dengan Janda Sexy
“Ooo… ohh..! Ndoroo.., Hepy ingin pipis.. lagiii… iih..!”
“Yang ini ditahan dahulu..! Tahan Nduk..!”
“Aa.. aak..! Ampuuu… unnhh..! Hepy tidak kuat… Ndorooo..!”
Bersamaan teriakan manjanya, badan gadis itu tergeliat-geliat di atas ranjang empuk.
Teriakan manja Hepy makin keras setiap saat badan telanjangnya tergerinjal waktu kusodok basic liang kegadisannya, membuat ke-2 pahanya tersentak mengangkang makin lebar, makin memudahkan saya nikmati badan perawannya.
Dengan gemas semaksimal mungkin kuremas-remas ke-2 payudara Hepy sampai terlihat berbekas kemerah-merahan. Demikian kuatnya remasanku sampai cairan putih susu menitik keluar dari putingnya yang kecoklatan.
“Ahhhk..! Aaa.. aah! Aduu.. uhh! Sakit Ndorooo..! Hepy ingin pipiiiiss..!”
Bermaksud merayu gadis itu, saya hentikan sodokannya serta mencabut kejantanannya malah pada saat Hepy mulai orgasme.
“Mau pipis Nduk..?” tanyaku pura-pura jengkel.
“Oohh… Ndorooo… terusin dong..! Hanya ‘dikit, tidak pa-pa kok..!” rengek gadis itu manja.
“Kamu itu tidak bisa pipis sebelum Ndoro pipisin kamu, tahu..?” saya terus berpura-pura geram.
Terlihat bibir kemaluan Hepy yang gundul sekarang kemerah-merahan serta bergerak berdenyut.
“Enggak! Tidak kok! Hepy tidak berani Ndoro..!”
Hepy memeluk serta berupaya menarik tubuhku supaya kembali menindih tubuhnya. Rasa-rasanya sebentarlagi gadis itu ingin pipis untuk ke-3 kalinya.
“Kalau sampai pipis , Ndoro akan geram, lho Nduk..?” kuremas ke-2 buah dada montok Hepy.
“Engh… Tidak. Tidak berani.” Muka gadis itu berkerut meredam pipis.
“Awas jika berani..!” kukeraskan cengkaman tangannya sampai payudara gadis itu seperti balon melotot serta cairan putih susu kembali menetes dari putingnya.
“Ahk! Aah..! Tidak berani, Ndoro..!”
Hepy menggigit bibir meredam sakitnya remasan-remasanku yang bukanlah dilepaskan justru makin kuat serta cepat. Tetapi gadis itu selekasnya rasakan ganjarannya waktu kejantananku kembali menggebuk kemaluannya. Tidak ayal , Hepy kembali tergiur tanpa ada ampun demikian basic liang kemaluannya didesak kuat.
“Ngh..! Ngh..! Nggghhh..! Ahk… Aaa… aahhh..! Ndorooo… ampuuu… uun..!”
Badan montok gadis itu tergerinjal bersamaan teriakan manjanya.
Demikian cepatnya Hepy sampai pucuk membuat saya makin gemas menekuni badan perawannya. Tanpa ada ampun kucengkeram ke-2 bukit montok yang berdiri melawan di hadapanku serta meremasinya dengan kuat, tinggalkan sisa kemerahan di kulit payudara Hepy.
Sesaat genjotan untuk genjotan kejantananku menyodok kemaluan gadis itu yang hangat mencucup-cucup mengundang selera, seperti meminta semburan pucuk.
Gadis tersebut telah tidak tahu mana atas mana bawah, kesenangan mengagumkan tidak henti-hentinya memancar dari selangkangannya. Rasa-rasanya seperti ingin pipis tetapi nikmat mengagumkan membuat Hepy tidak sadar memekik-mekik manja.
Ke-2 pahanya yang seharian umumnya disilangkan rapat-rapat, sekarang terkangkang lebar, sesaat liang kemaluannya tidak bisa ditahan-tahan berdenyut mencucup kejantananku yang demikian perkasa menggagahinya. Sekujur badan gadis itu basah bersimbah keringat.
“Hih! Rasain! Disebut jangan pipis! Ingin ngelawan ya..!” Gemas kucengkeram ke-2 buah dada Hepy erat-erat sekalian menghentakkan kejantananku sejauh mungkin dalam kemaluan dangkal gadis itu.
Hepy tergelinjang-gelinjang tidak berkapasitas setiap kali basic kemaluannya disodok. Pantat gadis itu yang tertahan bantal empuk berkali-kali tersentak naik meredam nikmat.
“Oooh… Ndorooo..! Ahk..! Ampun..! Ampun Ndoroo..! Telah..! Ampuuu.. unn..!” Hepy mendesah meminta ampun tidak mampu rasakan kegiuran yang tidak segera surut.
Berlama-lama majikannya menggagahinya, seakan tidak pernah usai. Tidak berasa air matanya kembali berlinang membasahi pipinya. Ke-2 tangan gadis itu menggapai-gapai tanpa ada daya, paha mulusnya tersentak terkangkang setiap kali kemaluannya dipenuhi kejantananku, nafasnya tersengal serta terputus-putus.
Sisi dalam tubuhnya berasa nyeri disodok tiada henti. Putus harapan Hepy merengek meminta ampun, majikannya seperti tidak mengenal capek terus menggagahi kegadisannya. Buat gadis itu seperti sekian tahun dia sudah layani majikannya dengan pasrah.
Mengerti sekarang Hepy sedang terorgasme berkelanjutan, saya tarik paha Hepy ke atas sampai sentuh payudaranya serta merapatkannya. Mengakibatkan kemaluan gadis itu jadi makin sempit menjepit kejantananku yang terus menghentak keluar masuk.
Hepy berupaya kembali mengangkang, tetapi dengan perkasa makin kurapatkan ke-2 paha mulusnya. Mata Hepy yang bundar terbeliak serta berputar, sedang bibirnya merah merekah membuat huruf ‘O’ tanpa suara yang keluar. Sensasi di antara pedih serta nikmat yang mengagumkan di selangkangannya sekarang makin menjadi-jadi.
Saya makin semangat menggenjotkan kejantananku dalam hangatnya cengkaman pangkal paha Hepy, membuat gadis itu terpekik-pekik nikmat dengan badan tergerak membentak ke atas setiap kali kemaluannya disodok keras.
“Hih! Rasain! Rasain! Nih! Nih! Nihh..!” saya makin berang rasakan kemaluan Hepy yang demikian sempit serta dangkal seperti mencucup-cucup kejantananku.
“Ahh..! Ampuuu…uun… ampun… Ndoro! Aduh… sakiit… ampuuu… un..!”
Demikian rasakan kesenangan mulai mencapai puncak, dengan gemas kuremas ke-2 payudara Hepy yang kemerah-merahan berkilat bersimbah keringat serta cairan putih dari putingnya, menumpukan semua berat tubuhku pada badan gadis itu dengan ke-2 paha gadis itu terjepit antara badan kami, membuat badan Hepy melesak dalam empuknya ranjang.
Teriakan ketahan gadis itu, gelinjangan tubuhnya yang padat telanjang serta ‘peret’-nya kemaluannya yang masih perawan membuatku makin hebat menekuni gadis itu.
“Aduh! Aduu… uuhh… sakit Ndoro! Aaah… aaamm… aaammpuuun… ampuuu… uun Ndoro.. Hepy… pipiiii… iiis! Aaammm… puuun..!”
Serta pada akhirnya kuhujamkan kejantananku sedalam-dalamnya penuhi kemaluan Hepy, membuat badan telanjang gadis itu terlonjak dalam tindihanku, tetapi ketahan oleh cengkaman tanganku pada ke-2 buah dada Hepy yang halus mulus.
Tidak bisa kutahan, kusemburkan sperma dalam cucupan kemaluan Hepy yang hangat mengundang selera sekalian semaksimal mungkin meremas-remas ke-2 buah dada gadis itu, membuat Hepy tergerinjal di antara sakit serta nikmat.
“Ahk! Auh..! Aaa… aauuhh! Oh… ampuuu…uun Ndoro! Terus Ndoro..! Ampuuun! Amm… mmh..!Aaa… aaakh..!”
Dengan senang saya menjatuhkan badan disamping badan Hepy yang sintal, membuat gadis itu ikut terguling ke samping, tetapi selanjutnya gadis itu memeluk tubuhku. Sekalian tersedu-sedu bahagia, Hepy memeluk tubuhku serta mengelus-elus punggungku.
Masih dengan tempat itu saya berpikir untuk meningkatkan upah Hepy 3 x lipatnya , agar ia kerasan untuk kerja serta menemaniku di sini setiap waktu , dengan badan yang masioh lemas Hepy bergeluntur turun dari ranjang serta lakukan pergerakan melonjak lompat, saya menanyakan “ngapaiann kamu Hepy”
“katanya agar tidak hamilharus lompat lompat ndorrooo , giman sih”
Saya tebahak mendengarnya benar-benar polosnya gadis ini , lihat cairan kental yang turun dari selakangannya tanpa bulu sehelaipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar